Senin, 24 November 2008

Hari Kesehatan dan Guru Nasional

Memperingati hari Kesehatan Nasional dan Hari Guru yang jatuh pada tanggal 12 dan 25 November 2008 di kota Serang Provinsi Banten diadakan berbagai kegiatan, diantaranya adalah PKS Peduli-penganugerahan Guru dan Bidan Teladan-bersama Presiden PKS Ir. H. Tifatul Sembiring di alun-alun Barat, dan Gerak jalan santai yang diadakan Pemkab Serang yang mengambil finish di pendopo kabupaten Serang, Minggu ( 23/11).

Cuaca pagi hari yang mendung dan bersahabat mengundang ratusan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera untuk mengikuti Senam PKS Nusantara yang merupakan rangkaian awal dari acara PKS Peduli yang diselenggarakan oleh DPW PKS Banten, sedangkan di tempat terpisah telah berdatangan team-team Gerak Jalan dari berbagai unsur untuk mengikuti start gerak jalan.

Tepat pukul 08.30 WIB acara PKS Peduli dimulai dengan panduan dua M.C, teriakan pekik takbir mengumandang mengawali acara ini, sementara di sisi kanan kiri panggung mulai terlihat kesibukan Dokter & Suster dari Biomed yang memberikan pelayanan periksa Gigi dan Gula Darah serta aksi donor darah dari 100 wanita Keadilan.

Sejauh mata memandang pendopo Kabupaten Serang tampak keluar iring-iringan Bupati Serang dan presiden PKS beserta rombongan menyeberang jalan menuju panggung dan kursi kehormatan, disaat yang sama berdatangan peserta gerak jalan memasuki garis finish di pendopo kabupaten Serang yang diselingi pembagian doorprize oleh panitia.

Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an mengumandang membuat suasana menjadi tenang, yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh Voice group dan kader / simpatisan dengan khidmat dan tegak berdiri.

Suguhan atraksi Flaying Fox meluncur dari Pohon tua dengan ketinggian 10 meter oleh Ketua DPW PKS Banten menuju panggung sekaligus memberikan sambutan dan pembukaan acara, dalam sambutannya Irfan Maulidi Amd. Ak bertekad memenangi pemilu 2009 dan menjadikan partai PKS no 1 di Banten.

Bapak H. Ahmad Taufik Nuriman yang terpilih sebagai Bupati Serang dalam pemilihan secara langsung pada 19 juni 2005 yang diusung Partai Keadilan Sejahtera memberikan sambutan dalam acara ini.

Selingan lagu yang dibawakan oleh Seniman Banten - Toton Greentoel - membuat haru kader dan simpatisan karena didendangkan dengan versi dua bahasa - jawa Serang dan sunda – yang diiringi musik Harmonika dan Gitar, keharuan semakin bertambah ketika ibu Euy Nurul Khotimah memberikan kata pembukaan dalam penyerahan penghargaan kepada Guru dan Bidan Teladan. Penghargaan secara simbolik diberikan kepada Bidan Atma Dewi yang telah mengabdikan diri di komunitas Pulau Indah, Bapak Drs. Ahmad Hidayat Guru Madrasah di perkampungan Baduy dan Ibu Guru Iroh yang telah membaktikan diri dan dakwah dari tahun 1986.

Story telling dari Bapak Saefulloh tentang jembatan gantung -100 meter- yang menghubungkan Kp. Gempol dan Kp. Leles Desa Sawarna Kecamatan Bayah hanyut terkena banjir yang mencapai ketinggian diatas kepala orang dewasa yang terjadi pada Sabtu malam Minggu yang lalu. Aktifitas perekonomian lumpuh dan anak-anak sekolah diliburkan selama 3 hari, dalam kesempatan ini bapak Saefulloh memohon kepada DPW dan seluruh kader/simpatisan yang hadir ikut membantu dalam membangun kembali jembatan gantung ini. Sebagai bentuk kepedulian panitia mengedarkan pundi-pundi amal yang hasilnya akan disumbangkan untuk rehabititasi jembatan gantung.

Saatnya presiden PKS Ir H. Tifatul Sembiring memberikan orasi politik, pantun bersautan dalam kata pembukaannya yang diteruskan perkenalan Caleg DPR RI dari Banten. Dalam orasi politiknya beliau menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan isu politik yang terjadi saat ini, diantaranya tentang klarifikasi Iklan Politik PKS yang ditayangkan dalam rangka hari Pahlawan. Menanggapi reaksi masyarakat atas iklan PKS di media yang memunculkan nama mantan pemimpin bangsa di antaranya mantan Presiden Soeharto, Tiffatul mengatakan langkah itu diambil PKS dalam upaya mewujudkan rekonsiliasi nasional untuk menghilangkan dendam sejarah diantara generasi bangsa.

"Kewenangan untuk menobatkan seseorang menjadi pahlawan adalah pemerintah, bukan partai politik seperti PKS," katanya.

"Sampai detik ini saya tidak pernah menulis atau menandatangani secarik kertas pun terkait pernyataan Soeharto sebagai pahlawan. Apalagi, ada tudingan menerima uang dari keluarga Cendana," katanya.

Doa kemenangan menutup seluruh rangkaian acara PKS peduli dan dihibur oleh Tim Nasyid Shoutul Haroqah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar