Rabu, 13 Mei 2009

Kejurda Karate dan Silaturahim HRD

Ada dua agenda yang dijalani pada Sabtu, 09 Mei 2009 yakni yang pertama adalah mengikuti Kejurda Karate propinsi Banten di Gor Tangerang sebagai team supporting dan yang kedua adalah agenda perdana silaturahim HRD & MS di Cilegon Banten. Kedua agenda ini waktunya berbarengan, dengan niat yang tulus dan tekad kebersamaan walhasil dapat di ikuti dengan baik walau salah satu agenda tidak diikuti secara penuh.
Rosululloh bersabda: "Hanyasanya semua amal perbuatan itu dengan disertai niat-niatnya dan hanyasanya bagi setiap orang itu apa yang telah menjadi niatnya. Maka barangsiapa yang hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itupun kepada Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu untuk harta dunia yang hendak diperolehinya, ataupun untuk seorang wanita yang hendak dikawininya, maka hijrahnyapun kepada sesuatu yang dimaksud dalam hijrahnya itu."

Sekilas hadits diatas tidak ada hubungannya dengan kedua agenda tersebut, namun kita berkesimpulan bahwa segala sesuatu bila ingin terlaksana tergantung dari niatnya.

Kembali ke agenda yang pertama, walau hanya sekedar team support dan sekedar mendoakan, alhamdulillah team berhasil merebut juara II untuk kategori kata perorangan putra dan kumite perorangan 55 kg Putra yang di sabet oleh karateka Iksan Surgawi. Semoga sukses ini terus berlanjut pada event-event yang lebih tinggi dan mendapatkan juara yang lebih baik.

Yang lebih terharu dari sekedar prestasi diatas adalah ketika kami bersilaturahmi bersama team HRD & MS ke tempat saudara Joko S ( GS Dept) di Serang. Dia sudah lama tidak masuk kerja karena penyakit yang dideritanya yakni sakit paru2 akut. Waktu silaturahmi yang pertama kali, kebetulan dia habis berobat/kontrol dengan membawa obat dan jarum suntik untuk stok satu bulan kedepan. Konon katanya dia harus disuntik kanan dan kiri dibagian tubuhnya setiap hari agar penyakitnya bisa sembuh. Bisa dibayangkan kalau hal ini terjadi pada kita??? mungkin tubuh kita terlihat berlubang-lubang. Tapi itulah yang namanya usaha, mesti ada pengorbanan baik waktu, pikiran, tenaga bahkan tubuh kita. Yang terpenting dari itu adalah bagaimana cara kita mengimani bahwa kesembuhan itu datang atas pertolongan-Nya, bukan meyakini bahwa jalan kesembuhan adalah melalui dokter, obat atau kemampuan teknologi mutakhir dari ilmu pengetahuan modern. Mereka tidak pernah berhenti untuk merenung bahwa Allah-lah yang menyebabkan keseluruhan perangkat tubuh mereka untuk bekerja di saat mereka sedang sehat, atau Dialah yang menciptakan obat yang membantu penyembuhan dan para dokter ketika mereka sakit. Banyak orang hanya kembali menghadap kepada Allah di saat mereka sadar bahwa para dokter dan obat-obatan tidak memiliki kesanggupan. Orang-orang yang berada pada keadaan tersebut memohon pertolongan hanya kepada Allah, setelah menyadari bahwa hanya Dialah yang dapat membebaskan mereka dari kesulitan. Allah telah menyatakan pola pikir ini dalam sebuah ayat:

Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS, Yunus, 10:12)

Semoga lekas sembuh saudaraku..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar